Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren
Ulama yang memiliki tanggung jawab berdakwah merasa prihatin dengan nasib umat berserta generasi berikutnya. Penjajahan yang berlangsung di Indonesia bahkan telah merasuki penjajahan akal dan budi pekerti dan agama. Oleh karena itu, agar penyebaran agama tetap berlangsung dan masyarakat bebas dari pembodohan, maka pondok pesantren perlu didirikan sebagai tempat pembelajaran.
Namun demikian, pondok pesantren biasanya didirikan karena semata-mata sebagai tempat belajar ilmu agama. Pondok pesantren seperti ini biasanya bisa berdiri dengan sendirinya, artinya tanpa adanya maksud untuk mendirikan lembaga pesantren tetapi semata-mata karena santri yang belajar pada seorang kiai (pengasuh pesantren) makin lama bertambah banyak. Pesantren semacam ini adalah tipe pesantren kuno yang berdiri sebelum masa penjajahan, seperti terjadi pada masa Walisongo (abad 14 M), masa kerajaan demak (abad 15 M) dan pada masa Syekh Almutamakkin di kajen (abad 17 M). Pondok pesantren semacam ini tidak memiliki nama dan kurikulum yang tetap. Sistem administrasi pun belum diterapkan. Berbeda dengan kondisi pondok pesantren sekarang sudah menggunakan sistem administrasi dan kurikulum yang baik.
Pada masa penjajahan belanda latar belakang berdirinya pondok pesantren tidak semata mata untuk belajar agama, akan tetapi dijadikan sentral koordinasi antar kaum muslimin untuk membangun sember daya masyarakat sekaligus menuju cita-cita kemerdekaan. Pondok pesantren semacam ini seperti pondok pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang Jawa Timur (berdiri tahun 1838 M), Pondok tebu ireng (berdiri tahun 1899 M) dan lainya.Pondok pesantren kategori ini telah menggunakan kurikulum yang tersusun meskipun biasanya mempertahankan pembelajaran klasik seperti semacam metode bandongan, sorogan dan halaqah.
Pesantren memiliki kebiasaan yang masih unik dalam proses pendiriannya. Keunikan tersebut terletak pada kebiasaan mendirikan pondok pesantren jika telah memiliki santri yang banyak. jika santri masih dalam jumlah yang sedikit maka biasanya bertempat tinggal bersama kiai dalam satu banguna rumah. Sehingga ikatan antara guru dan murid tak ubahnya seperti keluarga sendiri. Hal seperti inilah yang sering membedakan secara mendasar dengan lembaga pendirikan modern yang terlebih dahulu menyediakan bangunan pendidikan meskipun peserta didiknya belum ada.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa latar belakang berdirinya pondok pesantren di indonesia adalah karena kepentingan keagamaan dan kebangsaan sekaligus. Tidak ada pesantren yang didirikan karena alasan ekonomi pendirinya sebagaimana marak terjadi dalam era komersial pendidikan akhir-akhir ini.
---Sekian Terimakasih Semoga Bermanfaat.
----Sumber : Buku Ke-Nu-an Ahlussunah Waljamaan.
Comments
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda, dengan syarat
1. Jangan SPAM
2. Jangan Berjualan
3. Gunakan Bahasa yang sopan
Terimakasih Telah Berkunjung >_<