Cara Yang Harus Dilakukan Untuk Memperbaiki Keadaan Umat Islam Masa Kini
Nasehat Penting dari Guru Mulya Alhabib Taufiq bin Abdul
Qodir Assegaf)
”Sekarang, kita ini sudah ketinggalan jauh dari salaf. Ya
semuanya, ilmunya, akhlaqnya, ibadahnya. Semuanya itu nyaris sudah tak tampak
dari kita sehari-hari.Kita mengenal mereka semuanya sebagai ulama, tapi semakin
sedikit di antara kita, yang generasi sekarang ini, yang serius menekuni ilmu
agama.Mereka juga ahli ibadah, tapi kini kita jarang yang melaksanakan
qiyamullail, awrad datuk-datuknya sendiri juga sudah tak lagi dibaca. Keturunan
mereka sendiri sudah tak tahu lagi apa saja amaliyah salaf mereka.Begitu pula
di kalangan Alawiyyin sendiri. Ini adalah tugas bagi setiap Alawiyyin yang
masih sadar dan masih memiliki kepedulian pada Alawiyyin.
Bagaimana cara kita memperbaiki Alawiyyin?Ada tiga hal yang
harus ditangani bersama.Pertama, tarbiyah. Kita harus mendidik putra-putri kita
agar kalau dewasa nanti tidak menjadi musuh kita. Kita didik mereka agar kalau
sudah besar nanti mereka menjadi orang yang baik untuk agama.Kedua, ekonomi
mereka. Kita penuhi sisi ini, jangan sampai kekurangan, yang justru
sampai-sampai orang lain yang memikirkan kita. Harus ada kesadaran pihak-pihak
yang sanggup menanggulangi masalah ini dan harus ada pula pihak yang dipercaya
untuk menanggung amanah dalam mengkoordinasikannya.Ketiga, mengubah budaya.
Jangan pajang foto-foto yang tak perlu dalam rumah tangga-rumah tangga kita,
khususnya keluarga Alawiyyin. Pakaian-pakaian mereka yang sudah tak tepat
harus diubah, diganti dengan pakaian-pakaian yang sesuai syari’at Islam.
Tontonan-tontonan di rumah diubah, simpanan kaset-kaset dan CD-CD yang tak
sesuai di rumah diubah, diganti dengan koleksi kaset-kaset ceramah.Ini adalah
tugas bagi mereka yang masih sadar. Para pendidiknya, para kepala keluarganya,
dan semua pihak lainnya.
Sayangnya, mereka masih asyik berjalan sendiri-sendiri. Ini
repot. Bisa saling melemahkan.Contohnya, anak ditaruh di pondok, pulang ke
rumah, budayanya bertentangan dengan kebiasaannya di pondok. Kira-kira bisa
bertahan berapa lama si anak dengan kebiasaan lamanya di pondok? Tak akan lama,
si anak akan kembali jauh dari nilai-nilai agama yang ia dapat di pondok.Aset
kita sebenarnya banyak, tapi sayangnya terbengkalai. Gerakan dakwah kita,
bagaimana pun mereka menampilkan gaya dakwah mereka, itu adalah aset kita.
Tinggal kita benerin, apa yang kurang gimana caranya jadi tidak kurang, apa
yang salah gimana caranya menjadi benar.Kalaupun memang tidak benar, ayolah,
arahkan untuk lebih benar, jangan saling bermusuhan, apa gunanya? Saya pun
berdakwah dengan banyak cara.Kita panggil semua pihak dan terus-menerus
bicarakan semua masalah yang berkembang. Jangan kedepankan egoisme. Kedepankan
pelayanan dan penjagaan pada umat.Ada orang yang bisa bergerak dengan kemampuan
ilmunya, ada yang dengan kemampuan finansialnya, ada yang dengan kemampuannya
masing-masing. Sebaliknya, yang tidak mampu, jangan hanya duduk pada
tempatnya.”
Comments
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda, dengan syarat
1. Jangan SPAM
2. Jangan Berjualan
3. Gunakan Bahasa yang sopan
Terimakasih Telah Berkunjung >_<